Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2008

Menghilangkan Trauma Persepsi (edisi Tathahhur)

Taujih KH. Hilmi Aminuddin “Innallaha yuhibbu attawwabiina wa yuhibbul muthathahhirin” Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang selalu membersihkan diri. Langkah pertama dalam meningkatkan kapasitas kepemimpinan adalah Tathahhur, dalam tanmiyah an-nukhbah qiyadiyah adalah harus selalu membersihkan diri (takhalus) dari trauma persepsi. Tathahhur ini sangat diperlukan, mengingat Indonesia adalah salah satu negeri Islam, atau negeri dunia ketiga, yang dalam sejarahnya pernah mengalami masa yang sangat panjang dalam penjajahan. Kadangkala kita terjebak oleh paradigma berpikir lama. Oleh karena itu, hal yang pertama harus dilakukan adalah membebaskan diri dari trauma persepsi akibat panjangnya penindasan, pengekangan, penderitaan, dan himpitan dalam segala sector-ekonomi, politik, sosial, budaya. Ada tujuh trauma persepsi yang kita harus membersihkan diri darinya : Al’-uqdah al-inhizamiyah, yaitu trauma persepsi selalu kalah kalau bertarung. Al’-uqdah al-istih

Udah jadi sampah kampus, bayar kuliahnya engga autodebet lagi...

Hari ini, tanggal 28 Juli 2008, katanya sih hari terakhir bayar uang kuliah untuk angkatan 2004 ke atas.... Waah, untung aja waktu hari jum'at kemaren ada temen yang bilang... Kalo engga, aku engga akan tau kalo hari ini adalah hari terakhir bayar uang kuliah. Secara, aku paling engga suka lihat-lihat papan pengumuman di jurusan (dasar Anni!) Yang beda dari biasanya, kali ini bayar uang kuliahnya engga secara Autodebet... Hiks. jadi nyadar kalo udah jadi SAMPAH KAMPUS sekarang... Fasilitas autodebet kan cuma sampai 4 tahun. Jadi yang lulusnya lebih dari 4 tahun harus bayar uang kuliah tunai. Ngantri gitu di bank BNI kampus... Biasanya tinggal transfer aja ato bisa jadi sudah ada saldo sebelumnya di rekening, jadi tinggal di autodebet aja ama ITB. Ya,,, namanya juga udah jadi sampah kampus ^_^ Setelah selesai syuro pagi tadi, langsung kulangkahkan kakiku menuju kampus. Eittt, untung engga kelupaan narik uang di ATM... Nariknya sejumlah uang SPP+SBPT seperti biasa. Oya, dari

Menuju Kemenangan Dakwah (1)…

Tentang Pilwalkot lagi nih… Ikhwahfillah, jadi teringat cerita seorang akhwat yang di kejar-kejar pendukung calon kompetitor di daerah Sukawarna saat Direct Selling… Yaa, ternyata setelah membaca-baca kembali taujih-taujih riayah, salah satu Tabi’at da’wah atau sunnatud-da’wah adalah bahwa da’wah tidak serta merta mendapatkan kemenangannya tanpa melalui proses pengujian terhadap para kader dan pendukungnya. Ketetapan ini berlaku semenjak Nabi Nuh ‘alaihis-salam (sebagai nabi yang Allah swt utus setelah adanya kemusyrikan), sampai kepada nabi akhir zaman, nabi kita Muhammad saw. Dan akan terus berjalan sampai hari kiamat nanti, tanpa ada perubahan dan pergantian. Kita bisa mengingat kembali firman Allah sebagai berikut ini: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)

Mentalitas Bangsa Indonesia

Beberapa hari terakhir ini, agenda Brigade Bandung 1 cukup padat… Cukup menguras tenaga dan konsentrasi. Salah satu kegiatannya adalah Direct Selling. Tak tanggung-tanggung, daerah yang dikunjungi pun adalah daerah-daerah pelosok Bandung yang belum pernah aku tahu sebelumnya (Si Anni orang Bandung bukan sih?!) Bismillah,,, dengan niat berjihad, kami para Brigade Bandung 1 menyusuri dari rumah ke rumah wilayah-wilayah tersebut. Dan sebagian besar penduduk yang aku temui melontarkan kata-kata yang sama… “Neng, amplopnya mana?! Biasanya kalo ngenalin calon kan ada amplopnya !! “ Dinggg!!!

Catatan Harian Bacharuddin Jusuf Habibie

(dikutip dari “Detik-detik yang Menentukan”) “Oh Tuhan, saya tidak bertanya mengapa, kenapa, dan bagaimana, semua ini dapat terjadi. Karena saya berkeyakinan bahwa semua ada artinya, yang sekarang saya belum memahami tetapi kelak saya ketahui. Jikalau saya diperkenankan memohonkan sesuatu, maka berilah saya kekuatan, kesabaran untuk menghadapi semuanya dengan tenang dan menyelesaikan semua persoalan demi kepentingan seluruh bangsa Indonesia dengan baik. Berilah saya petunjuk untuk mengambil jalan yang benar, sesuai kehendakmu. Ampunilah dosa saya.” Sambil memanjatkan doa tersebut, saya dalam keadaan seperti dihipnotis tiba di Kuningan dan disambut oleh salah seorang Asisten Wakil Presiden, Jimly Asshiddiqie, yang mengantar saya ke pendopo. Di pendopo, saya tergeletak duduk beberapa menit dan seolah-olah dalam keadaan trance . Kemudian saya masuk melalui ruang makan, di mana istri saya sedang membaca kitab suci Alquran. Di amar tidur, setelah mengambil wudhu dan m

Medan Dakwah Akhwat Pasca Kampus

Sedikit ilmu yang didapat waktu dauroh Pasca Kampus, bulan Juli 2008... Medan Dakwah Akhwat Pasca Kampus : 1. Sebagai Istri dan Ibu Ternyata, hal yang paling pertama diminta pertanggungjawaban oleh Allah dari seorang wanita adalah mengenai suami dan anak-anaknya. So, dua hal itu adalah kewajiban utama seorang wanita. 2. Sebagai Ibu Rumah Tangga / Ibu Pendidik 3. Sebagai penggerak / pengurus partai 4. Sebagai penggerak LSM / NGO 5. Sebagai PNS / unsure eksekutif 6. Sebagai anggota dewan / unsure legislative 7. Sebagai karyawan, wirausahawan, penggerak sector swasta Waw, jadi mau pilih yang mana nih  ?? Dalam menjalani kehidupan pasca kampus nanti, peluang yang dimiliki adalah : 1. Interaksi lebih luas dengan objek dakwah kita, lebih dekat dengan masyarakat 2. Medan amal yang kian beragam 3. Kontribusi real dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat / problem umat 4. Interaksi yang lebih luas dengan komponen dan kader-kader dakwah Tapi tantangannya j

Balada Bunga Melati

“ Si Bobby lagi nungguin lemparan bunganya Oki nih,,, “ ucap Alfi sambil menunjuk ke arah Bobby “Iya nih !” timpal Bobby dengan memegang tas ransel besarnya. “Ya ampun” kata Cegi “Eh, sekalian aja nyuri bunga melatinya Nana” timpalku “Eh, bunga melatinya teh Arin aja saya bawa semua kemaren, saya simpan” aku Bobby “Ya Ampun !!!” kata kami semua “Eh, tapi kemaren aku pesen bunga melati kering punya Audry ke si Army, tapi engga dikasih !” celetuk Pipi *** Maaf cerita selanjutnya (Yang seputar Sailor Moon) disensor.***

Hari itu,,,

(Salah satu tulisan di buku "Kampung Bocah") Sms-sms yang sampai saat ini masih ada di dalam Nokia N73 ku… Oki SBM 2004 (24 April 2007, 8:18 am) Asw. Anni, sabar ya..semoga 4wi melimpahkan kesabaran bg keluarga anni, melapangkan kubur bapak, mengampuni serta senantiasa berada di sisiNya. Akan mjd pengingat bg seorang hamba yg ditinggalkan oleh keluarganya dan mjd kebaikan bg hamba yg meninggalkan. Kehidupan dunia hny mjd sbuah pijakan utk lbh dkt kpdNya. Army MS 2004 (24 April 2007, 8:25 am) Aslm. Kullu nafsin dzaiqotul maut.. Sebuah tarbiyah ruhiyat tramat dahsyat dari Maha Murobbi sdg antm nikmati. Smg ttp istiqomah dlm dkwah hingga prjumpaan dgnNya. Qoni SI 2003 (24 April 2007, 8:42 am) Assa..ukhti,,mdh2an Allah membrkan kelapangan kpd ukht dn sekeluarga,i.Allah dblk ini semua Allah sdh merncnkan yg trbaik utk ukht dn sekeluarga..i.Allah kami ikhwan2 mau bertakziyah,,alamt rmh ukht di mana ya? ALLAHUAKBAR Anam EL 2001 (24 April 2007, 8:43 am) Allahumma firl

Hari gini baru punya Blog ?!

Bismillah,,, Ah, puji syukur memang tak akan henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Sang Illahi... Karena sampai detik ini pun, tak henti-hentinya Yang Maha Kasih mengisi setiap relung diri ini dengan kenikmatan. Kenikmatan ber-Islam, kenikmatan berukhuwah, kenikmatan berletih-letih menggapai ridho-Nya… Dan salah satu diantara banyak kenikmatan yang Allah berikan kepadaku yaitu hadirnya Blog ini…meskipun telat banget (=p) Semoga bermanfaat ^_^ Anni Nuraeni