Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

We Call Her "Layyinan"

Tanggal dua puluh enam adalah tanggal gajian abu. Trus knp mi? Hihihi. Ternyata ada yang spesial dengan tanggal dua puluh enam pada bulan Mei ini. Karena pada tanggal tersebut tepat 40w usia kandungan ummi. Dan tanpa ummi sadari, jauh-jauh hari ummi berkata kalau ummi mau lahiran setelah tanggal dua puluh enam. Dua pekan yang lalu (38w) dede janin sudah ummi ajak jalan-jalan ke babyshop untuk sekedar membeli beberapa perlengkapan bayi, tak banyak sih karena sebagian besar perlengkapan yang pernah dipakai teteh Mayam dan ceuceu Diidan masih baik. Setelah itu jalan-jalan santai di mall, keliling-keliling saja. Daripada jalan di lapangan, lebih semangat jalan di mall kan?! Ibu hamil kan harus banyak jalan. Ah, dasar! Satu pekan yang lalu (39w) dede janin juga ummi ajak menemani abu, teteh Mayam, dan ceuceu Diidan main flying fox di Lembang. Yang menyaksikan perut ummi saat itu pasti nyinyir. Perut sudah besar tak terkira masih saja datang ke tempat outbond. Ummi ajak dede janin

Catatan Hati Seorang Ibu Rumah Tangga

Saya adalah seorang ibu rumah tangga. Namun saya seringkali merasa terjebak pada takdir yang Allah gariskan untuk saya ini :p Menanti suami pulang dari kantor setiap sore adalah satu-satunya kebahagiaan yang saya punya setiap harinya. Seakan saya tak punya kebahagiaan yang lain. Bagaimana tidak? Sejak punya anak saya tidak bisa bebas pergi, seakan terpenjara di rumah sendiri, tak bisa mengendarai mobil meskipun sudah 2x ikut kursus, dan tak bisa pergi naik kendaraan umum dengan membawa satu balita, satu batita, dan satu bayi. Jadilah saya selalu kangen suami :p Bila beliau tidak pulang tepat waktu hati saya pun mulai gelisah. Kantornya dekat dengan rumah. Saya tak pernah lengah menanti. Biasanya beberapa menit kemudian baru memberi kabar kalau beliau masih meeting atau sekedar menyelesaikan pekerjaannya sebentar saja.Jangan ditanya bagaimana kondisi hati saya saat beliau meeting di luar kota atau sekedar presentasi di tempat yang jauuuuuuh. Saya sangat gelisah. Hanya saja mengingat kal

Dermatitis Pada Kehamilan

Bismillahhirrahmannirrahiim... Menyambung tulisan sebelumnya, saya akan menceritakan tentang kehamilan ketiga. Kehamilan yang tak kalah cobaannya dibandingkan kehamilan kedua. Bersama suatu makhluk Allah yang bernama dermatitis. Bertahan menanggung beratnya kehamilan sambil mengasuh dua orang balita. Dermatitis itu hanya punya satu kata penjelas yang mutlak yaitu gatal. Gatal luar biasa yang saya rasakan selama berbulan-bulan. Nyaris saya dibilang sakit jiwa bila gatal parah menyerang. Seperti orang sakau minta diberi narkoba. Bolak-balik ke dokter tiap kali obat habis. Entah berapa banyak obat anti alergi dan obat anti radang yang sudah saya lahap. Juga krim anti radang seharga ratusan ribu yang saya oles di seluruh tubuh yang hanya bertahan 2 atai 3 hari saja saking meratanya radang di seluruh tubuh saya. Menjelang usia kandungan 7 bulan, saya berencana untuk segera menyapih putri kedua yang sebentar lagi genap berusia 18 bulan. Saya tidak bermaksud untuk melakukan tandem nursi