Satu kata cinta Bilal :
“Ahad!”
Dua kata cinta Sang Nabi :
“Selimuti aku..!”
Tiga kata cinta Ummu Sulaim :
“Islammu, itulah maharku!”
Empat kata cinta Abu Bakar :
“Ya Rasulullah, saya percaya..!”
Lima kata cinta Umar :
“Ya Rasulullah, ijinkan kupenggal lehernya!”
Hmm… Setiap pengukir sejarah memiliki caranya sendiri dalam mengekspresikan cinta. Begitu pun dengan orang-orang disekeliling kita atau mungkin juga dengan diri kita sendiri!
Bagaimana mencintai umat? Bagaimana mencintai bangsa dan tanah air? Bagaimana mencintai orang tua dan saudara? Atau mungkin, bagaimana mencintai orang terkasih? Semua dalam rangka mencintai Rabbnya.
(Inspirasi dari buku “Jalan Cinta Para Pejuang” karya Salim A. Fillah)
AsW Anni, boleh nge link kah ? Syukron. Maaf, tidak ada identitas personal di blog saya.
BalasHapusWas wr wb.
BalasHapusIni kak galih ya?
Mangga kak, nanti saya link kakak juga. Okeh !!
Anni, makasih ya bukunya... (Jalan Cinta Para Pejuang)
BalasHapusAna Uhibbukifillah
@ pipi
BalasHapusIya, semoga bermanfaat ya. Keren banget bukunya!
Semoga misi dan cara kita lebih berkarakter (rabbani) dalam mencintai apapun!
kalo anni, berapa kata? ^^
BalasHapus@ Ajeng
BalasHapusJust do it jeng (^_^)
hai teteh...
BalasHapushai hai hai hai... hahaha :D
@ arin
BalasHapusHai juga !
salam
BalasHapusAlloh adalah al-mahbub, Dialah sumber kecintaan, menduakan cinta kepada-Nya adalah sebuah kesyirikkan, karenanya cintailah sesuatu yang merupakan manifestasi dari kecintaan kita kepada-Nya
wallahu'alam
posting km menarik ... lam kenal dari kawan di dunia maya, ya hanya di dunia maya :)
Wa'alaikumsalam... salam kenal juga...
BalasHapus