Selang oksigen yang melilit di hidung dan jarum infus yang tertanam di pergelangan tangan tidak menyurutkan gelombang cinta saya kepada janin yang berada di dalam rahim. Janin shalih ini sedang terancam jiwanya, detak jantungnya tidak normal dan dia sama sekali tidak bergerak. Sedikit dalam saya berfikir tentang segala kemungkinan buruk yang mungkin saja terjadi, saya takut kehilangan Ya Allah... saya membulatkan tekad dan akan segera meminta untuk segera dilaksanakan opersi sesar. Satu orang bidan dan satu orang perawat masuk ke ruangan dan menyampaikan keputusan dr. Delle untuk segera memasang induksi balon. Sungguh saya ragu, karena saya hampir saja putus asa mengingat kondisi ‘gawat janin’ tidak kunjung memperlihatkan kemajuan sedikit pun sejak saya dirawat di sini. “ Bu, tingkat keberhasilan induksi ini berapa persen? Saya khawatir tidak ada kemajuan yang berart i…” ucap saya. “ InsyaAllah bu, ini keputusan dari dr. Delle mengingat mulut rahim ibu ...