Langsung ke konten utama

Medan Dakwah Akhwat Pasca Kampus



Sedikit ilmu yang didapat waktu dauroh Pasca Kampus, bulan Juli 2008...

Medan Dakwah Akhwat Pasca Kampus :
1. Sebagai Istri dan Ibu
Ternyata, hal yang paling pertama diminta pertanggungjawaban oleh Allah dari seorang wanita adalah mengenai suami dan anak-anaknya. So, dua hal itu adalah kewajiban utama seorang wanita.
2. Sebagai Ibu Rumah Tangga / Ibu Pendidik
3. Sebagai penggerak / pengurus partai
4. Sebagai penggerak LSM / NGO
5. Sebagai PNS / unsure eksekutif
6. Sebagai anggota dewan / unsure legislative
7. Sebagai karyawan, wirausahawan, penggerak sector swasta

Waw, jadi mau pilih yang mana nih  ??

Dalam menjalani kehidupan pasca kampus nanti, peluang yang dimiliki adalah :
1. Interaksi lebih luas dengan objek dakwah kita, lebih dekat dengan masyarakat
2. Medan amal yang kian beragam
3. Kontribusi real dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat / problem umat
4. Interaksi yang lebih luas dengan komponen dan kader-kader dakwah

Tapi tantangannya juga banyak loh :
1. Tergantung medan amal yang dihadapi masing-masing individu.
2. Tantangan untuk bisa istiqomah dalam tarbiyah dan dakwah dihadapi dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas amal serta derajat ‘ubudiyah kita di hadapan Allah SWT
3. Tantangan untuk menjaga kewajiban / fardhu ‘ain kita sebagai wanita muslimah
Dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda : “…dan wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya, dan dia bertanggungjawab terhadap mereka.” (HR Bukhari-Muslim)

Nah, tentang peran Sosial untuk ibu / istri yang tidak bekerja, seharusnya ada kesempatan yang lebih leluasa untuk berkiprah dalam beragam aktivitas / peran social, berkontribusi di lingkungan sekitar tempat tinggalnya, untuk membina lebih banyak kader dakwah, dan mengambil amanah-amanah dakwah secara structural.

Komentar

  1. Ni... tukeran Link Dunk... Udah saya Add tuh...

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaikum tetehku sayang...
    apa bedanya ibu yang nomor satu dengan ibu pendidik yang nomor 2,teh?
    kalau sudah berkata untuk jadi ibu, tentunya otomatis harus menjadi pendidik bagi anaknya dan mengurus rumah tangga kan?
    sekalipun ia memegang peran lain seperti wirausahawan, anggota dewan, dsb... :)

    BalasHapus
  3. @rosi
    Kalo yang pertama, peran yg memang otomatis menempel pada diri kita. Kalau yg kedua, peran yg bisa digantikan orang lain. Karena tdk semua ibu yg melahirkan kemudian mendidik anaknya sendiri. Wallahu'alam.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Belanja Oleh-oleh Umroh

Saat akan menentukan budget oleh-oleh dan item apa saja yang akan dibeli, saya kebingungan karena minim sekali blog yang menginfokan hal ini. Oleh karena itu, pada tulisan ini akan saya paparkan mengenai beberapa item oleh-oleh yang saya beli di sana. Sayang sekali tidak semua barang berhasil saya dokumentasikan. Walaupun begitu, semoga tulisan saya ini bermanfaat. Nah, ini diantaranya item yang ditemui di Bin Dawood, Makkah. Bin Dawood terletak di kawasan Zamzam Tower lantai dasar. Foto paling atas adalah aneka bumbu, kebanyakan bumbu nasi khas Arab. Ini macamnya banyak sekali. Saya pun membeli belasan buah karena menganggap ini adalah item yang tidak bisa dibeli di tanah air. Foto kedua adalah bumbu kebuli premium seharga 14 riyal dan keju la vache seharga 7,5 riyal. Dan foto ketiga adalah cokelat kerikil kemasan 225gr seharga 16 riyal. Nah, itu struk pembayaran belanja di Bin Dawood, Makkah. Nah, kalau foto yang diatas itu adalah item yang

Melihat foto-foto...

Foto-foto waktu jaman muda@ Kampus... Menatap Langit di atas kampus ITB Turun ke Jalan Pake Jaket Bolang Jadi Ibu Guru Rapat Naik Gunung Napak Tilas Jalan-Jalan ke UI Ketemu Tokoh Briefing..briefing.. Darma Wanita Wira Kreasi Berkarya Nge-Lap

Masuk Magister Kenotariatan UNPAD

Lama tidak menulis. Ada yang kangen dengan tulisan saya kah?? qiqiqi Satu tahun terakhir ini saya menghabiskan waktu untuk melanjutkan sekolah. Mau tau ceritanya? Let's read! Ini adalah laman yang sejak bulan Maret 2018 selalu saya intip. Di laman tersebut saya melakukan registrasi pendaftaran SMUP UNPAD, TPA,TOEFL, pengumuman kelulusan, sampai nantinya pengumuman mengenai daftar ulang dan pelunasan pembayaran SPP semester pertama. Hari-hari saya pun dihabiskan untuk memenuhi persayaratan pendaftaran yang begitu kompleks yang bikin meringis untuk melengkapinya. Foto di atas itu hanya salah satu dari sekian banyak syarat yang harus dipenuhi. Bolak balik ngurusin TPA dan TOEFL, SKCK, Legalisir Ijazah dan Transkip, Surat Keterangan Sehat dari UPT Kesehatan UNPAD, ikut bimbingan belajar, masukin syarat-syarat, bikin Proposal Tesis, serangkaian tes yang bikin nangis, sampai akhirnya melengkapi syarat daftrar ulang. Saat ujian tertulis, saya sudah putus asa. Di situ saya