Langsung ke konten utama

Lahir Bersama Masalah



Kita lahir dan bersama kelahiran itu telah ada daftar masalah. Sebab hidup pada dasarnya adalah masalah itu sendiri. Kita tumbuh dan segalapertumbuhan psikologis, biologis, dan fisik kita senantiasa diiringi oleh masalah. Mulanya kita tak mengerti baik dan buruk, lalu tarikan kebaikan menebarkan rasa tentramnya, maka hati nurani kita mulai cita pada kebaikan. Tapi kita juga belajar bahwa memilih kebaikan selalu punya ongkos kelelahannya. Seiring dengan itu, tarikan keburukan juga datang menggoda...


  

Yang sedang merasakan bahwa hidup ini adalah masalah yang tak berujung, silakan baca selengkapnya tulisan yang mencerahkan ini di majalah Tarbawi edisi 186.


Komentar

  1. Aku suka ama masalah!
    Soalny kalo nemu masalah berarti nemu pelajaran baru.. Nemu cita rasa cinta baru.. Nemu saudara baru.. Nemu petualangan baru.. Nemu nano-nano rasa coklat!
    Ayo anni, kita besar karena masalah.. Kita dewasa karena masalah!
    Karena BERSAMA kesulitan ada kemudahan..

    BalasHapus
  2. @ pipi
    Yup, tentu pi, waktu baca tulisan itu di majalah tarbawi, rasanya seperti melihat diri sendiri saat berkaca..

    BalasHapus
  3. @ pipi keponakanku
    hahaha, iya tuh si pipi suka sama masalah karena si pipi itu si troublemaker.. hahaha~

    BalasHapus
  4. Amin...
    (lho?)

    Karena ada masalah maka kita bisa merasakan nikmat... salah satunya hikmah seperti kata Pipi

    BalasHapus
  5. wah.. ada yang meng-aminkan tuh! hihi ^^

    BalasHapus
  6. ada seorang alumni yg bilang gini :

    " Lang satu pesen gw..: Kamu harus punya hobi cari masalah..!! karena dari masalah itulah, kamu blajar berfikir, bersikap, dan akhirnya berkarakter"

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Belanja Oleh-oleh Umroh

Saat akan menentukan budget oleh-oleh dan item apa saja yang akan dibeli, saya kebingungan karena minim sekali blog yang menginfokan hal ini. Oleh karena itu, pada tulisan ini akan saya paparkan mengenai beberapa item oleh-oleh yang saya beli di sana. Sayang sekali tidak semua barang berhasil saya dokumentasikan. Walaupun begitu, semoga tulisan saya ini bermanfaat. Nah, ini diantaranya item yang ditemui di Bin Dawood, Makkah. Bin Dawood terletak di kawasan Zamzam Tower lantai dasar. Foto paling atas adalah aneka bumbu, kebanyakan bumbu nasi khas Arab. Ini macamnya banyak sekali. Saya pun membeli belasan buah karena menganggap ini adalah item yang tidak bisa dibeli di tanah air. Foto kedua adalah bumbu kebuli premium seharga 14 riyal dan keju la vache seharga 7,5 riyal. Dan foto ketiga adalah cokelat kerikil kemasan 225gr seharga 16 riyal. Nah, itu struk pembayaran belanja di Bin Dawood, Makkah. Nah, kalau foto yang diatas itu adalah item yang

Melihat foto-foto...

Foto-foto waktu jaman muda@ Kampus... Menatap Langit di atas kampus ITB Turun ke Jalan Pake Jaket Bolang Jadi Ibu Guru Rapat Naik Gunung Napak Tilas Jalan-Jalan ke UI Ketemu Tokoh Briefing..briefing.. Darma Wanita Wira Kreasi Berkarya Nge-Lap

Masuk Magister Kenotariatan UNPAD

Lama tidak menulis. Ada yang kangen dengan tulisan saya kah?? qiqiqi Satu tahun terakhir ini saya menghabiskan waktu untuk melanjutkan sekolah. Mau tau ceritanya? Let's read! Ini adalah laman yang sejak bulan Maret 2018 selalu saya intip. Di laman tersebut saya melakukan registrasi pendaftaran SMUP UNPAD, TPA,TOEFL, pengumuman kelulusan, sampai nantinya pengumuman mengenai daftar ulang dan pelunasan pembayaran SPP semester pertama. Hari-hari saya pun dihabiskan untuk memenuhi persayaratan pendaftaran yang begitu kompleks yang bikin meringis untuk melengkapinya. Foto di atas itu hanya salah satu dari sekian banyak syarat yang harus dipenuhi. Bolak balik ngurusin TPA dan TOEFL, SKCK, Legalisir Ijazah dan Transkip, Surat Keterangan Sehat dari UPT Kesehatan UNPAD, ikut bimbingan belajar, masukin syarat-syarat, bikin Proposal Tesis, serangkaian tes yang bikin nangis, sampai akhirnya melengkapi syarat daftrar ulang. Saat ujian tertulis, saya sudah putus asa. Di situ saya