Suatu sore ketika putri kecil kami berusia 3 bulan, suamiku bertanya, “Mi, siap untuk punya anak ke-2 ya!”.
Aku terdiam.
“Saratnya apa Mi sebelum kita punya anak ke-2?” tanyanya.
Aku masih terdiam tanpa lintasan pikiran apapun.
“Ayo, Ummi mau diberikan apa sebelum kita punya anak ke-2?” katanya lagi setengah memaksa.
“Emmmm.. apa ya, Ummi ga ada sarat apa2 ah Bi..” kataku masih tanpa lintasan pikiran apapun.
Dan di suatu pagi saat putri kecilku sedang terlelap dalam tidurnya, si Ummi ngenet seperti biasanya dan mengakses situs jejaring social facebook. Tak sengaja yang dilihat kala itu adalah sebuah Poster Umroh yang dibuat oleh sebuah biro Haji dan Umroh. Tiba-tiba saja ada perasaan aneh muncul, sulit dijelaskan. Emmm perasaannya seperti apa ya… duh, sulit dijelaskan, yang pasti jadi tiba-tiba ingin sekali bertamu ke Baitullah.
"Hmmm.. mau.. mau.. mau bangeeeet!!! Tapi masa iya harus dijadikan syarat…" batinku.
Itulah sebuah lintasan cerita yang mengawali perjalanan kami ke Baitullah.
***
Begitu baiknya Allah hingga tak lama waktu berselang, aku dan suamiku tiba disebuah tempat yang paling mulia di muka bumi ini. Tempat di mana sepenggal cerita dari bapak para nabi, Ibrahim AS dimulai, tempat di mana Bunda Hagar membuktikan kesetiaannya kepada Rabb-nya, tempat di mana Ismail membuktikan kepatuhannya kepada Tuhannya. Dan tentu saja tempat di mana Muhammad memulai dan mengakhiri kesempurnaan yang Allah risalahkan kepadanya. Alhamdulillah, di penghujung bulan Juni 2010 kami bertamu ke Baitullah. Air mata pun menetes saat pertama kalinya menatap Ka’bah…
Ya Allah, terima lah amal ibadah kami…
Take off |
Landing |
Miqat |
Bandara King Abdul Aziz, Jeddah |
Bandara King Abdul Aziz, Jeddah |
Ka'bah, Mekkah |
Saudara dari Palestine |
Situasi Hari Jum'at, Makkah |
Laut Merah, Jeddah |
Bandara King Abdul Aziz, Jeddah |
(sebuah tulisan di pertengahan tahun 2010)
Komentar
Posting Komentar